Bahas Tol Laut Ali Masykur Musa Jadi Dosen Tamu di Universitas Alkhairaat
Komisaris Utama PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Dr Ali Masykur Musa yang juga Ketua Umum Pimpinam Pusat Ikatan Sarjana Nahlatul Ulama (ISNU), disela-sela kegiatannya melantik pengurus wilayah ISNU Sulteng berkesempatan memberikan kuliah umum pada mahasiswa fakultas Ekonomi, Universitas Alkhairaat, Senin, (12/06).
Cak Ali hadir menjadi dosen tamu di kampus warisan Guru Tua itu dengan membawakan materi berjudul “Tol Laut dan upaya mendongkrak perekonomian Indonesia”.
Pada kesempatan itu, Komisaris PT. Pelni itu menjelaskan, maksud dan tujuan program tol laut, menjangkau dan mendistribusikan logistik ke daerah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan.
Selain itu juga, tol laut menjamin ketersediaan barang dan mengurangi disparitas harga guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Program tol laut kata Cak Ali juga telah diturunkan dalam sembilan agenda aksi nawa cita pemerintah diantaranya, membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka kesatuan, meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing dipasar internasional, mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
Dia juga menyebut indikator keberhasilan program tol laut yaitu ketersediaan barang pokok dan penting lainnya sehingga dapat mengurangi disparitas harga pada daerah tujuan tol laut, konektivitas logistik barang sehingga bisa mencapai kedaerah 3TP, ketersediaan kapal yang terjadwal dan teratur untuk dapat mengangkut barang pokok dan penting.
“Terdapat beberapa manfaat layanan tol laut seperti ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang penting, sarana promosi dan penjualan produk unggul daerah, meningkatnya investasi di daerah, kesamaan harga barang di pulau jawa dengan Papua, tersedia angkutan barang menuju daerah 3TP, tarif pengangkutan barang menggunakan kapal swasta/komersil cenderung turun sehingga biaya pengiriman relatif rendah,”kata Cak Ali
Rektor UNISA Palu, Dr Umar Alatas mengatakan, 70 persen wilayah NKRI merupakan perairan/lautan dan 30 persen lainnya adalah daratan. Melihat hal ini, kata Umar, peran PT. Pelni memiliki sangat penting.
Menurutnya, Indonesia menjadi urutan ke-2 yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Wilayah perairan ini tentu menjadi sentral dan harus dikelola. Perairan ini juga sangat potensial dalam pengembangan sektor perhubungan dan ekonomi.
Turut hadir Dekan Fakultas Ekonomi, Kepala Cabang PT. Pelni Sulteng, Ketua PW ISNU Sulteng, Dosen dan Mahasiswa fakultas Ekonomi UNISA Palu.
Laporan: Ridwan Laki