Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat Gelar Sharia Talks: Menggali Nilai dan Meraih Peluang Investasi Halal di Pasar Modal

Karama.id – Palu, Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat (Unisa) Palu bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tengah dan Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sulawesi Tengah menggelar kegiatan “Sharia Talks: Menggali Nilai, Meraih Peluang Investasi Halal di Pasar Modal” di Aula Fakultas Agama Universitas Alkhairaat, Selasa (4/11).
Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama Galeri Investasi Syariah (GIS) BEI Universitas Alkhairaat dan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), serta didukung penuh oleh Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat Palu.
Kegiatan edukasi pasar modal syariah ini diikuti oleh mahasiswa dan dosen Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat, dengan tujuan memperluas wawasan dan meningkatkan literasi keuangan berbasis syariah di kalangan akademisi dan generasi muda.

Dalam sambutannya, Kepala OJK Sulawesi Tengah yang diwakili oleh Pengawas Lembaga Jasa Keuangan Kantor OJK, Benyamin Hendrik, menegaskan pentingnya literasi dan edukasi keuangan syariah agar mahasiswa memahami peluang investasi halal secara lebih mendalam.
“Investasi syariah bukan hanya soal keuntungan, tapi juga tentang ketenangan dan keberkahan. Dengan mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, potensi pengembangan pasar modal syariah sangat besar. Edukasi seperti ini penting agar mahasiswa dan civitas akademika memahami nilai serta etika dalam berinvestasi,” ujar Benyamin.
Kegiatan Sharia Talks menghadirkan empat narasumber utama, yaitu Budi Hamdani, Wakil Kepala OJK Sulawesi Tengah; Yunan Akbar, Kepala Unit Pengembangan Produk Syariah PT Bursa Efek Indonesia; Dr. Aini Masruroh, S.E.I., M.M., dari Dewan Syariah Nasional MUI; dan Sugiman, Trainer PT Phintraco Sekuritas. Keempat narasumber tersebut membawakan materi seputar peluang investasi halal, pengembangan produk pasar modal syariah, hingga praktik investasi yang sesuai prinsip Islam.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan BEI Sulawesi Tengah, Putri Irnawati, dalam sambutannya menyampaikan bahwa BEI tengah berupaya memperluas akses dan inklusi investasi halal di daerah.
“Data menunjukkan jumlah investor saham di Sulawesi Tengah meningkat 36 persen, namun investor syariah baru mencapai sekitar 1.132 orang dari total 15.452 investor. Ini menunjukkan bahwa potensi pengembangan pasar modal syariah masih sangat besar, dan kegiatan seperti ini menjadi langkah strategis untuk memperkenalkannya kepada mahasiswa dan dosen,” ungkap Putri.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Alkhairaat, Dr. Muhammad Yasin, S.E., M.P., menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap sinergi antara dunia pendidikan dan lembaga keuangan nasional.
“Mahasiswa adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab universitas. Dengan adanya kegiatan seperti ini, kami berharap mahasiswa memperoleh ilmu tidak hanya di kelas, tetapi juga pengalaman praktis melalui kuliah dan pelatihan langsung dari para praktisi pasar modal,” tutur Rektor.


Melalui kegiatan Sharia Talks ini, para peserta diajak memahami prinsip dasar investasi syariah, pentingnya etika dalam transaksi keuangan, serta langkah analisis sebelum berinvestasi di pasar modal. Acara ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif yang berlangsung sangat antusias.
Diharapkan kegiatan ini menjadi momentum penting bagi Universitas Alkhairaat Palu dalam menumbuhkan budaya literasi keuangan syariah dan melahirkan generasi akademisi yang berintegritas, melek investasi, serta berkontribusi dalam memperkuat ekosistem ekonomi halal di Sulawesi Tengah.